About Me

header ads

Serah Terima Jabatan Pertama Kali, Dipuji Wakil Bupati Dogiyai




Dogiyai, Jelata News – Nelius Pekei, pejabat yang diberikan nota pelaksana tugas (Plt) sebagai kepala Dinas kebudayaan dan pariwisata menggantikakan pejabat sebelumnya, Antonius Dogomo.

Mendegar dirinya digantikan, mantan Kepala Dinas Kebudaayan dan Pariwisata, Anton Dogomo mengambil langkah bijak. Dogomo mengukir sejarah di Dogiyai. Ia gelar acara serah terima jabatan dengan pejabat baru secara terbuka.

Acara serah terima yang disaksikan wakil bupati Dogiyai, Oskar Makai dan puluhan staf dari dinas tersebut. Acara tersebut digelar Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dogiyai, Kamis (16/03) siang.

Wakil Bupati Dogiyai, Oskar Makai mengapresiasi kepada Anton Dogomo yang terima dengan besar hati. Bahkan, serah terima yang dilakukan tersebut atas inisiatif murni dari Anton Dogomo.

“Trimakasih bapak Anton Dogomo yang terima dengan jiwa yang besar. Anda putra terbaik Dogiyai. Hal ini patut diteladani semua pejabat,” akui Makai

Ia meminta kepada pejabat baru, agar dalam jalankan tugas dan tanggung jawab kedepan, banyak belajar dari kepala dinas yang terdulu. “Kalau ada rasa tidak bisa, datangi kepada pejabat sebelumnya. Bahkan, bisa datang kepada bupati dan wakil bupati. Kita harus bangun Dogiyai ini bersama,” kata Makai

Jabatan bukan warisan

Dalam sambutannya, Anton Dogomo mengatakan, jabatan yang diemban seseorang bukanlah warisan. Kepala daerah akan berhentikan kapan pun dengan kebijakannya.

“Jika atasan menilai kita dan berhentikan dari jabatan, sebagai putra terbaik harus selalu siap dan terima,” kata Dogomo.

Karena itu, kata Dogomo, jabatan dalam birokrasi bukan sebuah warisan. “Jabatan warisan hanya ada di kerajaan saja. Pergantian pejabat dalam birokrasi merupakan hal yang biasa,” kata Dogomo.

Dogomo bercerita, pengalaman beberapa tahun belakangan, jika seseorang diganti dari jabatan, pejabat yang diganti selalu kabur pergi dan menghilang tiba-tiba. Bahkan, pejabat sering lakukan hal-hal tidak terpuji.

“Saya tidak dinonjobkan. Saya diberi kesempatan untuk saya belajar lebih banyak lagi. Sekali lagi, saya bukan dinonjobkan. Sekarang saya belajar untuk besok saya akan ikuti ujian seleksi terbuka,” kata Dogomo lagi.

Ia meminta maaf kepada seluruh stafnya selama kepemimpinannya di dinas pariwisata dan kebudayaan jika saja ada kesalahan yang dilakukannya sebagai manusia biasa tak luput dari kesalahan.

“Kepada pejabat baru, dalam bekerja jangan minder. Harus jalin kerja sama kepada setiap staf yang ada di dinas ini. Jika merasa perlu masukan, saya juga tetap akan jadi staf disini. Datang kepada saya. Sebisa mungkin saya, tetap akan saya bantu,” lanjut Dogomo.

Untuk harapan kedepan, tambah Dogomo, dirinya akan mengejar golongan widyaswarah.

Ia meminta kepada wakil bupati agar pagu dana yang akan diajukan dari dinas, harus diakomodir. Terutama, program untuk PIM Pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan eselon pada staf dinas kebudayaan dan pariwisata.

Kepala dinas baru, Nelius Pekei, mengatakan dirinya akan lanjutkan program yang telah ditinggalkan pendahulunya. “Saya akan tetap bertanggung jawab dengan semua program yang telah ditinggalkan,” katanya.

Pekei berjanji, dalam waktu mendatang, akan membuat sejumlah program yang berkaitan dengan visi-misi dari bupati. “Saya tetap akan lanjutkan visi misi, tetapi berpatokan pada Ooda-owaada yang telah dicanangkan beberapa tahun lalu,” janji Pekei.

Bidang Kebudayaan, jelas Pekei, merupakan program yang sangat berkaitan dan menyentuh langsung kepada warga. Sehingga ia meminta kepada seluruh stafnya agar dalam menjalankan tugas kedepan, selalu harus ada di lapangan.

“Untuk kedepan, jika saya salah mohon koreksi demi memajukan daerah ini secara bersama,” pintanya.

Pekei bercerita, sejak dirinya diberikan tugas menjadi kepala dinas, ia sempat khawatir dan rasa ragu untuk datang ke kantor. “Jujur, saya sudah minta kepada bupati agar saya mau pindah kantor. Karena, saya ragu dan pikirkan hal yang tidak-tidak kepada kepala dinas lama,” ceritanya.

Lanjut Pekei, “Tapi, Pa Anton Dogomo luar biasa. Kemarin saya ditunggu beliau dan sambut saya dengan sangat ramah dan baik.  Beliau sangat ikhlas dan terima dengan kehadiran saya. Trimakasih Bapak Anton Dogomo.”

Dipuji staf

Salah satu staf, Yunus Agapa,  mengapresiasi kebesaran jiwa dari bapak Anton Dogomo. “Ini sebuah nilai positif dan kami (staf) sangat apresiasi dengan langkah yang diambilnya untuk lakukan serah terima jabatan,” pujinya.

Yunus menilai, kebesaran jiwa dari bapak Anton membuka pintu baru bagi bapak Anton sendiri untuk kedepan. “Lakukan serah terima jabatan, ini yang paling pertama kali dilakukan di Dogiyai.” Katanya.

Menurut Yunus, sepanjang Anton memimpin dinas kebudayaan dan pariwisata, ada banyak hal yang pernah dibuatnya untuk membangun Dogiyai.
“Kami nilai, DPA milik dinas itu selalu dibuka dihadapan umum,” lanjutnya.

Padahal, kata Yunus, pada dinas lain, DPA selalu disembunyikan dan diketahui hanya kepala, sekeraris dan bendahara. “Untuk kepentingan kerja, kami staf lihat, bapak (Anton Dogomo) selalu berikan tugas pada bidang masing-masing,” nilainya.

Staf lain, Andreas Douw mengatakan, selama bapak Anton menjadi kepala dinas pada dinas kebudayaan dan pariwisata, dia sudah menjalankan tugas dengan baik. Bahkan, menurut Douw, bapak Anton sudah kaderkan banyak orang.

“Beliau (Anton Dogomo) sudah kaderkan banyak orang. Buktinya, banyak staf dari sini (dinas kebudayaan dan pariwisata) sudah ditarik naik jabatan pada beberapa SKPD,” aku Douw.

Posting Komentar

0 Komentar