About Me

header ads

kepastian pembangunan smelter PT.Freeport di papua



 Freeport Indonesia telah menunjukkan kemajuan. Foto/Ilustrassaat ini pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) milik PT

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim bahwa saat ini pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) milik PT Freeport Indonesia telah menunjukkan kemajuan. Lokasi yang dipilih Freeport untuk membangun smelternya adalah di Gresik, Jawa Timur.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menuturkan, raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) ini telah memberikan kepastian bahwa smelter akan dibangun di Gresik. Adapun lokasi tepatnya bisa berdekatan dengan PT Petrokimia Gresik atau di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

"Gresik itu bisa di Petrokimia atau yang satunya di JIIPE. Itu kemungkinan karena integrated dari industri yang ada di situ," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (9/10/2017).


Saat ini, sambung dia, Freeport tengah dalam proses perpanjangan kontrak denganPetrokimia Gresik. Selain itu, Petrokimia Gresik pun telah melakukan studi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) mengenai pembangunan smelter.

"Petrokimia Gresik juga melakukan studi Amdal karena Amdalnya termasuk dalam Petrokimia Gresik. Jadi kalau ada sesuatu yang baru, dia harus perbaiki, dia harus amandemen," imbuh dia.

Menurutnya, proses pembangunan smelter tidak langsung melaksanakan konstruksi. Melainkan harus melalui beberapa tahap studi, salah satunya studi tekno-ekonomi.

"Mereka (Freeport) sudah banyak melakukan studi, antara lain studi tekno-ekonomi yang bekerja sama dengan Mitsubishi. Ini sudah selesai. Kemudian melakukan early work and basic engineering untuk smelter tembaga, ini juga sudah selesai," tuturnya.

Tak hanya itu, proses dasar (basic engineering) untuk membangun kilang logam (metal refinery) pun telah diselesaikan. PTFI juga telah melakukan kerja sama dengan PT Aneka Tambang (Persero) terkait hal tersebut.

"Yang selanjutnya juga melakukan FEED smelter dengan kemajuan 96,601% dari rencana 100%. Sedangkan tahap rekayasa untuk opsi PMR yang paling sesuai ini masih dalam perkembangan," terang Bambang.

Melihat perkembangan tersebut, Ia pun yakin smelter Freeport akan terbangun pada 2022. "Saya kira kalau diberikan waktu 5 tahun sampai 2022, apabila nanti selesai dengan masalah negosiasi dan mereka sudah mendapatkan kepastian, mereka akan membangun," tandasnya.


sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/1246833/34/pemerintah-kantongi-kepastian-lokasi-pembangunan-smelter-freeport-1507555792

Posting Komentar

0 Komentar