About Me

header ads

Tuhan Menempatkan Kita di Tempat yang Berbeda

Oleh: Pakage  Alexander


Tuhan menempatkan Kita di tempat yang berbeda. Itulah hukum-Nya dan Keputusan-Nya yang  sah, yang tidak bisa didistorsikan oleh manusia, dengan mengatasnamakan siapa pun dan dengan dasar/alasan apa pun.

Setelah Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, Ia menyadari bahwa, harus ada suatu Makluk yang dapat mengusahakan serta berkuasa atas segalanya itu. Maka Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.  Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya. Menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kitab Kejadian 1 : 26 – 28).

Allah berfirman dan memberkati manusia agar berkembang biak untuk memenuhi bumi ini. kemudian daripada itu, Allah juga memberikan suatu perintah dan otoritas penuh kepada manusia untuk berkuasa atas segala ciptaanNya. Tuhan tidak pernah keliru dalam rancangan dan rencana-Nya yang mulia bagi setiap pribadi, marga, suku dan bangsa. Dengan ini, Tuhan menciptakan Bangsa Indian dan Menempatkan mereka di Benua Amerika; Tuhan menciptakan Bangsa-bangsa di Daratan  Eropa dan menempatkan mereka di Benua Eropa; Tuhan menciptakan Bangsa-bangsa di daratan Asia dan menempatkan mereka di benua Asia; Tuhan menciptakan Bangsa-bangsa di daratan Afrika dan Menempatkan mereka di Benua Afrika; Tuhan menciptakan Bangsa Aborigin dan menempatkan mereka di Benua Austalia; Tuhan Menciptakan Bangsa Indonesia ber-ras Melayu dan menempatkan mereka di Sabang sampai Amboina; Tuhan menciptakan Bangsa Papua dengan suku-suku di 7 (Tujuh) Wilayah Adat dan Menempatkan mereka di Tanah West Papua di kawasan Pasifik bagian Barat.

Kemudian didalam  bangsa dan benua itu, ada Komponen Suku, Bahasa, Batas Wilayah, Adat Isti Adat, Budaya, Makanan Khas, dan dilengkapi dengan Sistem Nilai dan Ideologi yang kesemuanya merupakan Anugerah dari Sang Khalik. Maksud dari semua ialah agar dalam keberagamaan Budaya Bangsa, Tuhan dipuji dan diagungkan serta itu merupakan ke-Esaan Tuhan yang tidak bisa didistorsikan (Pemutar balikkan Kenyataan/Fakta) oleh siapa pun dan dengan alasan apa pun. Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. (Kitab Ulangan 32:8).  Apapun argumentasi dan alasannya, Tuhan memang secara sadar menciptakan Bangsa Papua Barat dan menempatkan mereka untuk mendiami pulau Papua supaya mereka hidup, beranak cucu dan berkembang biak serta berkarya diatasnya sambil menunggu kedatangan Yesus yang kedua kalinya, (Demikian menurut Kepercayaan Umat Nasrani).

Diatas Teritori West Papua pun, Tuhan sudah memisah-misahkan 7 (Tujuh) Wilaya Adat berdasarkan ciri-ciri Adat dan Budayanya masing-masing. Didalam wilayah-wilayah itu, Tuhan sudah menetapkan dan membagi-bagikan daerahnya kepada setiap suku dan  batas-batas setiap marga masing-masing sesuai rencana-Nya. Oleh sebab itu, diatas tanah Papua ini tidak ada tanah kosong, maka tidak perlu ada orang yang menganggap Tanah ini kosong atau tidak ada pemiliknya.

Dengan demikian, kami ingin menyampaikan kepada Setiap orang yang akan datang dari setiap bangsa, juga  setiap suku dan Marga  pemilik Negeri West Papua perlu mengetahui Firman Tuhan yang sudah disampaikan dalam Kitab Ulangan 19:14  Yaitu : "Janganlah menggeser batas tanah sesamamu yang telah ditetapkan oleh orang-orang dahulu di dalam milik pusaka yang akan kau miliki di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milikmu”.  Sebab apabila tidak  turuti Firman ini, berarti Tuhan akan menghukum sesuai FimanNya yang terdapat didalam Kitab Ulangan  27:17A  yaitu “Terkutuklah orang yang menggeser batas tanah sesamansya manusia”.

Satu hal yang sangat perlu dilakukan oleh segenap bangsa, suku dan marga berdasarkan Hukum Tuhan Allah diatas adalah menjaga Tanahnya, melindungi Kekayaannya, dan melestarikan Budayanya masing-masing sambil turuti Larangan Firman-Nya itu.


 Penulis adalah Sekretaris Umum Dewan Adat Mee Daerah Adat KAMAPI.

Posting Komentar

0 Komentar