About Me

header ads

Beberapa Tanggapan Terkait Kematian Dr. Neles Kebadabi Tebai, Pr Di Media Sosial (Fb)


sumber : Fb.


1. NATALIUS PIGAI
 
Saya mau sampaikan bahwa Tuhan memang penentu Alfa dan Omega, tetapi kematian ini meninggalkan misteri dan tidak wajar. 

2. MADE SUPRIATMA
 
Saya tidak pernah mengerti mengapa semua orang Papua yang giat memperjuangkan nasib bangsanya harus pergi demikian cepat. 

3. VICTOR YEIMO
 
Ia putra terbaik, calon kuat Uskup pertama orang Papua. Yang dibenci oleh penguasa dan gereja yang konservatif, yang terus membiarkan dan menjaga penindasan di West Papua.

4. NATAN TEBAI
 
SANG PENDAMAI PERGI DENGAN TIDAK DAMAI
Mungkin anda ingin agar religius orang papua tidak ada dalam gereja, trus dia erat dalam dunia luar pasti akan senang melihat orang papua katolik tidak ada warnanya dalam gereja. 

5. LAGOAN CHECARSON
 
Kini waktunya untuk tidak bersikap normatif dan konservatif, cukup banyak pemimpin Papua yang meninggal dengan penyebab yang tidak disangka selama ini harus menjadi catatan kita untuk memutuskan berdiri dan bersuara untuk mengakhiri penderitaan umat Tuhan di Papua yang selalu tersalib di bawah kaki tirani kekuasaan firaun modern ini. 

Sudahlah waktunya bagi seluruh umat katolik mendesak KWI dan Paus di Roma agar segera menunjuk salah satu pastor orang asli sebagai gembala umat yang baru di tanah Papua, jika tidak, tidaklah salah jika kita menyerukan gereja Katolik di bawah naungan KWI angkat kaki dari tanah ini dan beralih ke konggregasi katolik Pasifik di bawah kepemimpinan Kardinal John Ribat, MSC dll.
Inilah waktunya, kita tidak bisa menunggu terus sebelum satu persatu tumbang dan habis dari tanah ini. Kini adalah waktu yang baik bagi kita. Misi dia adalah misi kita bersama. Pastor Neles Tebay bagi saya adalah uskup kami yang sebenarnya selama ini, namun tak diakui. Karena misi kerjanya adalah melampaui misi dan beban kerja seorang uskup biasa. Hormat Pater Nayak !

SEMOGA pikiran2 kritis mereka ini menjadi rujukan untuk dianalisa dan ditindaklanjuti untuk memutuskan mata rantai persoalan kematian orang Papua (dari duka ke duka) secara permanen di Tanah Papua.






Sumber : Facebook

Posting Komentar

0 Komentar