About Me

header ads

PEMUDA ATOU, SANTEI BERDISKUSI MENGENAI RIBUAN NYAWA HILANG DI NUSANTARA INDONESIA



PEMUDA  ATOU,  SANTEI  BERDISKUSI  MENGENAI  RIBUAN 
NYAWA HILANG DI  NUSANTARA  INDONESIA  





Karang Barat –Nabire - Barisan para pemuda ,seasal Atou  sedang duduk santei bersama di bawah pohon jambu putih di Karang Barat Nabire Papua  tentang peri kemanusiaan “(Ribuan Nyawa Hilang)” di seputar Papua, terkait pula situasional seputar dunia di sekitar kita,terkini ini. Jerit Tangis Masyarakat terdengar  hingga hutan berantara Atoupugi di ujung Kupaten Dogiyai di wilayah berbatasan dengan suku Kamoro di Uta- Kapiraya, di sana.
Ternyata ada tiga buah pintu neraka utama ,yaitu : “Pintu Hipnotisme, Hedonisme, dan Sekularismen” telah terbuka di depan mata kekayaan-kekayaan utama bagi Negara di dunia. Sehingga realitanya kita akan melihat bersama-sama melalui pembahasan-pembahasan tiga buah pintu tadi tersebut di atas, sebagai berikut! Tiga buah pintu di antaranya (Hipnotisme, Hedonisme, dan Sekularisme), tiga pintu  ini di juluki sebagai tiga proyek internasional yang tidak dapat dibilang masa dan durasinya kapan berakhirnya dari segala jeritan dan tangis bagi rakyat tercinta kita di Negeri Indonesia.  //Berbebernya Yulianus Bukihapai Edowai.
Pintu Yang Ke Pertama: Hipnotisme adalah merupakan salah satu alat perangkap manusia dari sesame manusianya yang dilakukan oleh oknum segelomboran manusia itu sendiri. Hipnotisme bersifatnya beada pada uang mengacu pada nilai ekonomis karena nafkah hidup bagi keluarganya.  Sehingga melalui itu,ada banyak ilmu kekejaman kejatan dan keganasan muncul dari luar melalui pintu itu. Ilmu-Ilmu Hipnotisme yang telah dirancan dari Ilmu Perangkap Manusia ,yaitu “ Dunia Penyamun”. Namun demikian itu,dalam metode medan lapangannya adalah terhipnotis dengan uang  itu untuk mencabut nyawa saudaranya sendiri. //  Pekikinya//Maksimus Degei.
Bagimana lahirnya,sejak 1999 otonomi –otonomi khusus berwacana dari perut alias uterus demokrasi dari Negeri tercinta kita . Sehingga disebabkan oleh itu, ada banyak warga masyarakat Poyang –moyang kita sampai sekarang ini ribuan nyawa hilang tak terbilang.  //Berpendapatnya ,Wemvinus Kotouki.
Ada banyak lagi terhinotis telah datang melalui terlahirnya pemekaran otonomi khusus, sehingga terlahirlah pemekaran-pemekaran baik Provinsi-Provinsi, Kabupaten- Kabupaten, Distrik-distrik  dan Kampung-Kampung  sehingga gelombang kekejaman untuk menyedarkan berbagai ilmu dan obatan-obatan  dengan tujuan mencabut nyawa saudaranya,istrinya, suaminya, dan liannya sendiri. Karena melalui pemekaran-pemekaran tersebut,ada berbagai pembangunan fisik dari berbagai aspek  imfrastruktur pembangunan,seperti  (Jalan, Toor,Jembatan, Gedung ,Lapangan dan sebagainya).  Akhirnya yang menjadi subyek Korban sampai tewas adalah masyarakat kita setempat, di karenakan hanya  terhipnotis dengan uang  untuk mencabut nyawa saudara sekandungnya sendiri.  Teman –teman ,jika hal terhipnotis itu tidak akan surut ,berarti beberapa saat nanti suasana manusia menjadi keheningan akan tercipta. //Tambahnya//Fransiskus Edowai.
Pintu Yang  Ke Dua, adalah  “Hedonisme“ adalah  merupakan dunia kepuasan. Hal ini sangat relevansi dengan dunia politik.  Hedonisme ini sangat teramat nampaknya dengan situasi sekarang ini.  Bila anda bagi para pegemar pembaca, baca teks ini, lalu tolong saksikan berita-berita utama  dunia melalui ladar demokrasi Indonesia,  akan tampak pada layar Televisi anda yang  ada di depan anda di rumahmu. Ulah-ulah hedonismenya, melalui berita utama di Indonesia di siarkan sejak 1 January  sampai February 2018 ini, berita pembuhunan, dan berita aneh lainnya.  //Menurut Egenius Edowai.
Maka itu, hedonisme bermata politik di Indonesia adalah di berbagai daerah pemerintahan, baik wilayah otonomi khusus maupun demokrasi, baik pemerintahan mulai dari Kampung –Kampung sampai Negara menjadi seoknoknom pemerintahannya , salah satu aktor Korupsi, Kolusi,dan Nepotisme  (KKN) untuk  mengandung melahirkan berbagai rido-rido politik korupsi uang.  Bukan Kuliah Kerja Nyata melainkan  Kekerasan Kejahatan Narapidan untuk melahirkan Korupsi, Kolusi dn Nepotisme ,maka negeri nusantara demokrasi Indonesia tidak akan tersurut dari itu, maka kebenaran hukum bisa diketawai karena hukum tidak mau ketidak adilan. // Pungkasnya,/Melianus Boga.
Meskipun dalam keadaan dipanikkan buat warga masyarakat di sekitarnya,pikirannya terus berkelana seputar kekejaman  dunia. Di mana benak sejatinya terbayang kembali kekejaman ,sepertinya Tentara Jepan (Nipon) dahulu, mendahului orang tua kita,Tentara Jepang, Pemerkokosaan, perampasan,pencurian, dan masih banyak lagi persoalan-persoalan yang dipikirkannya..Tambahnya//John Degei.
Dan Yang Pintu Ketiga: Pintu Sekularisme,adalah berkaitkan dengan dunia kenikmatan/kepuasan /keenjoiyan. Sifat tindakannya adalah merupakan melalui pintu itu,telah sering dan sedang selalu muncul berbagai-bagai hawa nafsu, keingingan, dan iri hati serta ,segala macam hal negatif   dunia seks ibrahian dan pornografi.  Ada pula ,tempat-tempat berbagai komersial, cosmetik, rumah-rumah brodir, tempat-tempat pramuria dan lessbyan serta pula multy fungsi narkotika, narkoba,  dan miras ,sehingga semua warga kita menjadi terkejaman dan sangat kepanikan.
Dari segi itu, telah hilangnya nilai-nilai peri kemanusiaan, dan hadirlah nilai-nilai kebencian, kekejaman, akhirnya tercipta kejahan keanehan manusia. Kehancuran moralitas sejatinya, dan keburukan demi keburukan terkandung di rahim kebenaran.  //Prediksinya Okto Pegei.
Faktor pengaruh ibrahian luar masuk di dalam Negeri untuk mempengaruhi dan saling membujukan hingga menghancurkan keluarga istri atau suami sesamanya, orang punya anak gadis perempuan atau akan lelaki muda laki-laki sehingga hilang komunikasi sehat dan diganti dengan jaringan komunikasi bencian dan kemarahan hingga pada puncaknya ribuan nyawa hilang.   Tambahnya/Agustinus Degei.
Ribuan nyawa hilang tertangkap oleh Perangkap Manusia, Perangkap manusia adalah Ketiga buah pintu tadi tersebut. Ketiga Pintu Utama Neraka ,di pandang oleh mata pemuda Atou, dari Tengah Hutan Berantara bahwa, ada beberapa hal tercepit antara dua peluruh ,yaitu (Terang menjadi gelap dan Gelap menjadi Terang atau Buruk menjadi baik dan Baik menjadi buruk). Ya, tidak salah, karena masa teransisi, diasumsinya. //Berpapasannya Agustinus Pinibo.
Baik menjadi buruk dan buruk menjadi baik, dalam konteks ini,dijelaskannya,bahwa, sezamannya Poyang moyang kita di dahulu kala, mengenai hal buruk yang dimaksudkannya adalah “ melanggar larangan” “Buruk Menjadi Baik”. Sepertinya, Minuman Keras, (Miras) atau minuman segala jenis beralkohol; Perzinahan, Pemerkosaan, Perampasan, Pembunuhan, dan Pencurian, dan lain-lain dari milik sesama warga manusia di sekitarnya. Jika hal-hal itu melakukan ,maka jelas bahwa melanggar Larangan tersebut sehingga buruk menjadi baik baginya.  
Dan sedangkan  Baik menjadi buruk” adalah tidakpeminum, tidak  pencuri, tidak pembunuh, tidak  berlaku pandang dengan segala hal larangan yang diwarisberitahukan oleh leluhur kita tersebut dalam “ buruk menjadi baik “ tadi. Hal-hal demikian itu, maka tadi kakak senior kita, Yuli Edo,telah berpapasannya “ Transisisi” hingga saat ini ribuan nyawa telah hilang di tangkap oleh Perangkap Manusia. Tentang Baik dan Buruk , itu menjadi sebuah alat Cangki Perangkap Manusia,sehingga jutaan ribu bahkan miliyaran juta nyawa /orang Indonesia dan Papua hilang oleh tiga lubang pintu neraka. //Punggasnya/Yulianus Bukihapai Edowai.
Papua ku , Rakyat ku dan Negeriku ,Kekayaanku, serta Indonesiaku dan Negaraku menuju pada ambang ketiga buah pintu. Sehingga jutaan ribu nyawa rakyat Negara kita, bangsa kita dan proto bangsa Papua kita hilang melalui bencana demi bencana alam lingkungan di sekitar kita. Polusi dan temperatur Indonesia keluar dari tiga lubang pintu Hipnotisme, Hedonisme,dan Sekularisme sangat membara. //Paparnya//Pemundus Degei.
Tiga lubang pintu Hipnotisme, Hedonisme, dan Sekularisme telah melahirkan ada beberapa anak pintu-pintunya, yaitu yang pertama Pemuda –pemudi tidak menghargai orang tuanya; Otonomi khusus dan Demokrasi menyedarkan zaman uang afrimatif alias plus; Musnahnya Kekuatan Solidaritas sehat,Melahirkan Perzinahan,dan pemerkosaan berujung membawah kemautan; Pencurian Masal terjadi di tengah-tengah berbagai karangan manusia; sehingga demikian menjadikan salah satu alat  untuk  Perangkap Manusia.  Dan akhirnya gemuruh bunyi Guntur dan lahilintar  semakin menderu. Tak kalah desas-desus angin  malam pun memporak-porandakan dari Ibu Kota Negara Indonesia sampai Kampung-kampung di  Kampung  Atou  Ujung Indonesia Dogiyai Papua.  
Bagimana kah , Anda dan Saya  menatikan kedatangan hari setelah hari ini ,dengan memakai modus apa….?  Pertanyaan itu menjadi  tugas bagi kita semua untuk memastikan menjawab jawabannya.

Atou, 27 February 2018

                                                   Writted the by: Yulianus Bukihapai Edowai.

Posting Komentar

0 Komentar