About Me

header ads

YESUS Bagi Bangsa Israel dan Papua

Oleh: Fr. F. Boga



Imanuel (Yesus) adalah suatu Tuhan yang selalu dipuji oleh bangsa Israel. Mereka percaya jika Yesus adalah Penyelamat bagi umat yang ditindas pada masa raja Kaisar, karena pada masa itu tidak ada orang yang memberanikan diri untuk melawan, atau kritik bagi kebijakan pemerintaan dan sistem pemerintahan yang “DIKTATOR”. Sehingga seluruh kebijakan dan karya sistem yang dibuat adalah merampas hasil usaha mereka. Maka Rakyat menjadi korban di atas hasil usaha mereka, dan lain-lain. Oleh sebabnya rakyat jadi trauma, gugup dan takut. Kalau lawannya adalah para militer, pasti dibunuh atau ditembak mati. Pasti para pemerintah juga tidak senang bila orang yang dipegaruhinya kemudian berjuang membela kedamaian, keadilan, dan kebenaran.

Demi membela dan menegakan ketiga nilai tersebut dalam kehidupan bersama, bila ada orang yang diajarkan atau membuat kelompok untuk berjuang keras, biasanya diculik dan dibunuh. Dan benar bahwa, Yohanes Pemandi diculik dan dibunuh oleh tentara Romawi pada waktu itu, padahal ia adalah salah satu tokoh yang dapat disegani dalam mengiritik para pengambil kebijakan atau pemerintah pada waktu itu.


Kehadiran Yesus di Tengah kaum penderita

Oleh karena itu, kehadiran Yesus adalah satu kekuatan bagi para kaum penderita, atau bagi para rasul keadilan, kebenaran, dan kejujuran. Maka, awal untuk melanjutkan perlawanan terhadap kebijakan pemerintahan, Yesus memulai dengan mewartakan kabar baik dari kampung ke kampung, melintasi gunung, laut, bukit dan kota-kota. Melewati untuk mengkampanyekan suara kebenaran demi mencari pengikutNya supaya Yesus juga dapat melawan kebijakan pemerintah pada masa itu.

Maka semua perjuangan, terutama melalui karya nyata dan perkatanan akan kebenaran ini, semua insan di seluruh daerah dapat menyambut secara baik, bahkan ada pula yang berniat untuk menjadi muridNya. Yesus memiliki duabelas murid, ini menjadi kekuatan yang paling kuat bagiNya. Kekuatan untuk memperjuangkan HAK hidup bagi umat yang tertindas, diinjak-injak, dan dirampas haknya dari pemerintah, yakni Kaisar demi ketaatan pada Hukum Taurat.


Tindakan Yesus Mencari Dukungan

Ketika Yesus mulai mengiritik setiap kinerja Pemerintah, Ia mulai membantah Hukum Taurat. Buktinya, Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari sabat, padahal menurut aturan tersebut, sangat dilarang untuk membuat sesuatu pada hari sabat. Namun, Yesus memberanikan diri melawan hukum yang paling ditaati dan dijalankan secara sempurna oleh orang Israel.

Beberapa peristiwa lain, juga demikian. Pada akhirnya Yesus disalibkan di kayu salib. Benar bahwa, orang yang disalibkan itu orang yang melakukan kejahatan, misalnya bagi pembunuh atau pencuri. Apakah harus disalibkan? Dapatkan Yesus disamakan dengan penjahat, pembunuh dan pencuri? Orang Kristen mengimani Yesus sebagai Anak Allah dan Orang Baik. Melalui kematiaNya, manusia terbebaskan dosa.


Yesus Israel dan Yesus Bagi Papua

Kita  memahami Yesus yang sebenarnya, Yesus itu Penyelamat bagi bangsa Israel. Dengan caraNya yang ditempuh adalah menjadi Pembebas bagi umat Allah di Tanah Israel. Yang mengherankan adalah mengapa kita harus percaya Tuhan Yesus dan percaya pada mitos yang dimuat dalam Alkitab. Kalau pertanyaan ini saya lemparkan kepada sesama pegikut Kristus, pasti akan dijawab sesuai iman kita. Jawaban berhenti di situ tanpa penjelasan lanjut. Orang kritiani hanya sampai di sini saja. Tuhan yang ada di dalam Alkitab merupakan refleksi bangsa Israel.  isi 10 perintah Allah dari nomor  satu dengan bunyi,  jangan menyembah berhala kepada allah lain sembahlah kepadaKu saja, atau jangan ada Allah lain selain dari Aku. Perkataan ini pun refleksi bangsa Israel. Yesus yang hadir pun dari penghayatan dan pengalaman bangsa Yahudi. Bukan di tempat lain, bukan juga di papua. Maka, Yesus yang orang Kristiani imani adalah Tuhan  yang diperkenalkan oleh umat Israel.

Oleh Karena itu, orang Papua pada masa kini, sedang menuju pada harapan akan  masa  depan yang cerah. Orang Papua tidak secara langsung telah merasakan penjajahan yang luar biasa. Baik itu melalui Imperialisme, Kapitalisme dan Kolonialisme. Alasannya, Yesus itu Tuhan Pembebas bagi umat Israel. Kekebasan yang diupayakan dan dirasakan itu, dapat dialami oleh bangsa Israel bukan bangsa Papua. Padahal penderitaan yang dialami bagi umat Israel tidak jauh berbeda dengan penderitaan umat Papua. Kalau memang Yesus itu Penyelamat, maka, orang Papua sudah dari dulu telah merasakan kebebasan hidup dari penjajahan bangsa penjajah. Selagi Yesus tidak buat apa-apa, selagi penderitaan berkepanjangan bagi orang Papau, untuk apa kita percaya mitos bangsa Israel. Untuk apa mengimani Yesus sebagai tokoh Pembebas juga bagi rakyat Papua.


Yesus Bagi Orang Papua yang Sedang Dibunuh

Kalau Yesus itu benar-benar Pembebas, hadir bagi orang Papua, pasti pada hari ini dan selanjutnya orang Papua tidak akan merasakan penderitaan, ketidakadilan dan pembunuhan. Herannya, malah orang Papua yang berjuang mempertahankan nilai kebenaran pun diculik, dan dibunuh. Misalnya seperti Theis Hiyo Eluway, Arnol Ap, Mako Tabuni dan Kelly Kwalik. Memang keberpihakan Yesus jelas,  bahwa Yesus itu Penyelamat. Yesus dapat melindugi tokoh-tokoh pejuang kebenaran, keadilan,  kejujuran dan kemanusiaan. Nilai-nilain ini harus dilindungi dan dijunjung tinggi. Karena, mereka inilah yang memperpanjang cara perjuangan Yesus sendiri, mereka menjadi kaki tanggan Yesus yang telah membuktikan bagi umat Israel yang menderita dibebaskan. Dengan pengorbanan Yesus di kayu salib, Yesus menegakan nilai keadilan, kebenaran dan kejujuran serta menjunjung tinggi nilai kemanuisaan. Tetapi nampaknya orang-orang Papua yang diculik, dibunuh dengan tidak manusiawi, berarti keberpihakan Yesus menjadi ambigu. Padahal Yesus itu kekuatan yang dapat melumpuhkan kekuatan jahat, iblis, demi kemerdekaan, keselamatan manusia.


Penulis adalah Mahasiswa STFT Jayapura Papua.

Posting Komentar

0 Komentar