About Me

header ads

Membangun Gereja, Seungguhnya Membangun Manusia



Dogiyai, Jelatanews – Gereja yang sesungguhnya adalah membangun manusianya, bukan hanya membangun gedung gerejanya. Alkitab tidak mengajarkan membangun paroki, dekenat, keuskupan, namun yang kitab suci (Alkitab) ajarkan adalah membangun manusia. Tidak penting ada Paroki, dekenat, keuskupan. Paroki itu manusianya, kitab suci ajarkan utamanya membangun manusia, paroki berarti orang yang membangun paroki itu.

Hal itu dikatakan Uskup Keuskupan Timika, Mgr. John Philip Saklil, Pr. dalam kotbahnya saat peletakan batu pertama dan pengesahan Quasi St. Yohanes Pemandi Ugapuga menjadi paroki, Minggu (19/11).

Uskup John menegaskan, mengurus paroki penting, namun jauh lebih penting mengurus manusia, membangun diri sendiri, membangun gereja pada hakekatnya membangun diri sendiri.

“Jadi, tujuan mengambil nama paroki berarti membangun iman umat, sebab gereja ada karena ada manusianya,” kata Uskup John.

Gereja sebenarnya, lanjutnya, bangun diri kita, bangun tubuh kita, bangun paroki kita, oleh sebab itu, dasar tempat dimana ada paroki adalah tempat dimana kita merealisasikan iman yang takut akan nama Tuhan.

Selain itu, uskup mengajak Tanah sebagi Tungku api tidak perlu dijual, sebab dari tanah manusia Papua bisa hidup.

"Orang papua bisa hidup tanpa uang, tapi orang papua tidak bisa hidup tanpa tanah," katanya.

“Jangankan kota lain yang sudah lama berkembang, seperti Jayapura, Nabire, lebih dekat di kota Moanemani dan Paniai saja, orang asli Papua semakin digusur oleh orang pendatang. Harusnya ini tidak boleh terjadi. Orang Papua harus nyalakan api dari tungku apinya sendiri, jangan nyalakan tungku api dari tungku api orang lain,” lanjutnya berpesan. (Jelatanews/Gustik)

Posting Komentar

0 Komentar