About Me

header ads

Harapan Natal Penuh Damai

Oleh: Emelianus Tebai

 
Foto: redletterchristians.org


Sang mentari akan terbit dan terbenam, bersamaan berputarnya sang waktu. Zaman pun berganti bagai sesuatu yang lewat sekejap mata.
 
Setiap hari, dari pagi hingga malam, manusia melaksanakan berbagai kegiatan. Mulai dari kegaiatan yang baik hingga buruk, yang tentunya membuat hati insan lain marah, atau pun benci. Sebab kita tidak bisa menilai baik-buruknya diri kita sendiri.
 
Seiring berjalan sang waktu, maka dalam 11 bulan belakangan tahun ini telah berlalu. Yakni dari bulan Januari sampai November 2017.
 
Hari-hari yang sedang bergulir kini adalah bulan terakhir, yakni bulan Desember. Bulan dimana umat Kristiani yang ada seluruh dunia menyambut dan merayakan hari ‘Kelahiran Yesus’ di kandang Betlehem. Maka itu, mulai dari sekarang mari kita siapkan diri kita dengan hati yang penuh tenang.
 
Kita sebagai manusia biasa, tentunya kita akan melukai hati orang lain lewat perkataan maupun perbuatan. Tetapi dalam bulan kelahiran ‘Sang Penebus’ ini, kita diajak untuk saling memaafkan satu dengan yang lain. Melalui kata permohonan maaf itu, kita akan menciptakan situasi batin yang tenang dan damai.
 
Damai itu bebas. Tidak diperjual belikan dengan berapa pun harta yang kita miliki. Maka itu, kita harus saling berdamai dengan teman, sahabat maupun berdamai dalam kelurga bahkan berdamai dengan orang-orang yang tidak peduli dengan kedamaian di atas tanah ini.
 
Sebagimana bulan akhir hari pertama tahun 1963 silam, di mana orang Papua merasakan berdamai, Apalagi bulan yang penuh kedamaian untuk menerima Yesus yang terbaring dalam palungan, jadikanlah Yesus sebagai pembawa damai dalam hidupmu.
 
Semoga kita menyambut hari kelahiran Tuhan Yesus, 25 Desember 2017 dan Menyambut Tahun Baru, 1 Januri 2018 dengan hati yang penuh damai.
 

Penulis adalah seorang mahasiswa di Kota Jayapura.

Posting Komentar

0 Komentar