About Me

header ads

OPM Papua membantah klaim Indonesia untuk menahan sandera warga desa

gerakan tentara nasional indonesia saat perlawanan dengan OPM (Foto:SUMBER)
PAPUA-TEMBAGAPURA.Pemberontakan tingkat rendah untuk kemerdekaan telah direbus di Papua sejak dipindahkan dari kekuasaan Belanda ke Indonesia pada tahun 1963.Daerah yang membentuk bagian barat pulau New Guinea, dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1969 menyusul pemungutan suara para pemimpin suku yang disponsori PBB yang sejak saat itu dipecat sebagai tipuan.Indonesia mempertahankan kehadiran keamanan yang ketat di wilayah tersebut dan membatasi wartawan asing untuk melaporkan dengan bebas ke sana.Wanmang mengatakan bahwa deskripsi polisi TNP sebagai kelompok kriminal bersenjata dan tuduhan melakukan kejahatan terhadap warga sipil merupakan taktik untuk mendiskreditkan gerakan kemerdekaan Papua.

    
"Kami bukan kelompok baru, kami bukan kelompok kriminal," katanya.


"Kami adalah kelompok separatis yang memperjuangkan Papua dari generasi ke generasi yang menuntut kedaulatan rakyat Papua, menuntut kemerdekaan Papua, terpisah dari Indonesia."Menteri keamanan Wiranto, yang mengajukan satu nama, telah meminta petugas keamanan untuk meyakinkan separatis dengan damai untuk pergi.Komandan militer Gatot Nurmantyo mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa penduduk desa adalah "sandera" dan militer melakukan pengawasan terhadap desa mereka. Dengan polisi, pihaknya berharap bisa merundingkan sebuah solusi namun menyiapkan langkah-langkah lain."Kami juga menyiapkan cara yang sulit dan harus dilakukan dengan sangat teliti," katanya."Saat ini kami bekerja sama dengan polisi dan membentuk tim gabungan dalam menangani masalah ini."



sumber: http://www.abc.net.au/news/2017-11-10/papua-separatists-dispute-indonesia-claim-of-hostage-taking/9140340

Posting Komentar

1 Komentar

  1. OPM Papua membantah klaim Indonesia untuk menahan sandera warga desa

    BalasHapus