Kaki kosong dengan suara tragis
Melukis bayangan rapuh
Menunggu asah yang sedang bermain
Melepas luka pada ujung pena
Tenggelam nikmat kepolosan
Kabut september dalam kacamata luka
Melahirkan isyarat purba
Kabut september dalam kacamat luka
Berlari sendiri
Mengejar mimpi kosong
Kabut september dalam kacamata luka
Menghadirkan pejam keleburan
Dari setiap erangan nafas
Titik itu embun berlalu
Naik sejangkal di ubun-ubun
Sementara fonem-fonem kerinduan terus mendesah
Menunggu kata bersambung
Yang lahir dari pusaran mawar..
Oleh: Tigi Benediktus
Asrama Uncen, 10/11/2017.
0 Komentar