MEMPERTAHANKAN KUALITAS PENDIDIKAN DOGIYAI
BUKAN DITANAGANNYA PEMERINTAH DOGIYAI ,
MELAINKAN ANAK NEGERI DOGIYAI
Oleh Yulianus Edowai
Pemerintah Dogiyai, harus mempertahankan dengan tangan kanan yang kuat kepada Anak Negeri Dogiyai . Agar Anak Negeri Dogiyai mulai dari sekarang berjuang untu belajar membaca dan menulis ,agar atas dasar kekuatan membaca dan menulis itu, kita bisa tekankan kepada pemerintah untuk membiayai kepada orang –orang yang mampu dan mendapat prestasi yang baik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih melangkah . Kita sebagai siswa, pelajar dan mahasiswa masih ada semangat ,wawasan, intelektual yang ada ini, kita gunakan dengan sebaik-baiknya dan kita juga perlu memberikan peluang untuk belajar dan terus untuk belajar membaca dan menulis seraya kita ada dibangku pendidikan.
Supaya ada kesempatan lain lagi untuk kita bertindak kepada pemerintah untuk hendak melanjutkan study baik Dalam Negeri kendati Luar Negeri. Sesungguhnya demikian sehinnga kita asal Anak Negeri Dogiyai juga bisa membangun pembangunan pendidikan sampai akan menjadi parsial di Kab.Dogiyai kita nanti. Oleh karena dari itu , akan terwujudnya kualitas pendidikan yang kini masih tertidur baik di mata mahasiswa se asal Kab.Dogiyai yang kini ada se kota study se Indonesia maupun di mata pemerintah Kab Dogiyai sendiri ,itu akan transformator menjadi “ Dogiyai Douu Enaa” atau “Dogiyai di Pandang Menjadi Cemerlang” aliasnya Wajah Rana wahana pendidikan.
Sebagai imbuh, bahwa mari kita menjadi Kutu Buku:” seiota teks, catatan, cetakan, kamus serta Kamus TUHAN,” apa pun supaya melalui itu kita melawan kepada kualitas pendidikan Dogiyai yang begitu tertidur ini .dan hal ini merupakan mengasah kecerdasan menuju keberhasilan cita-cita dan impian serta harapan kita. Belajar membaca seiota teks apa pun yang tadi di ilustrasikan supaya suatu binar kecerdasan akan menyinyari dengan kebijaksanaan dalam dunia pendidikan kita.
Membaca merupakan menghindar dari segala pikiran beku, yang ada dalam benak dan hati kita. Namun demikian itu, kita bisa membuka wajah wahana pendidikan seraya kita melobi di dunia pendidikan, akan sendirinya tercipta impian dan harapan hidup perjuangan kita. Sehingga itu, mari kita generasi penerus bangsa, dengan semangat untuk kita membaca sekecil teks apa pun agar kita menuju ke dermaga pendidikan dengan sukses, dan dari dasar itu, untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tengah-tengah masyarat kita.
Pengetahuan apa pun yang telah kita terapkan semasa senjang bangku di dunia pendidikan, sehingga kita bisa mengabdi dan mengimplementasikan di tengah-tengah masyarakat kita yang senantiasa kita mencintai. Sudi Membaca, “di ibaratkan sebagai, seorang yang peminat makan kacang tanah, peminat makan kacang tanah dia dalam keadaan sakit, tetapi ketika ada kacang tanah datang, si peminat kancang dia bangkit dari kesakitannya dan dia makan kacang menjadi sembuh dari sakitnya. Kacang itu merupakan suatu obat mujarap bagi peminat kacang dan dia, legeh, kuat dan semangat serta sehat dari kondisi itu, karena itu suatu makanan kegemaran baginya.”
Oleh dasar sebuah ibarat yang diibaratkan diatas, kita menjadi kutu buku, sehingga akan terhingdar dari segala kebodohan, kekurangan, kebisuan dan ketakutan segalanya itu sendiri semoga terhindar dari kita . Namun demikian itu, maka itulah losusi, itulah kesempatas untuk melalui kita, kita dan pemerintah bergandeng tangan untuk mengatasai masalah-masalah buta aksara, mulai dari Taman Kanak-Kanak dan seterusnya untuk mencapai puncak keberhasilan kualitas sesungguhnya pendidikan di Negeri Dogiyai kita sendiri.
Alangkah yang soleknya adalah Pemkab Dogiyai memperhatikan kepada mahasiswa ,pelajar bahkan siswa seasal Kab Dogiyai yang kini ada di tiap-tiap kota study baik di Papua dmaupun Papua Barat serta di luar Papua itu, pemerintah harus memperhatikan utama untuk mengadakan perpustakaan Asrama di tiap-tiap Asrama . Jika pemerintah Dogiyai akan bertindak seperti itu ,berarti sisws, pelajar, serta mahasiswa pun sesungguhnya harus diteguni dengan belajar membaca dan dari itu tujuannya untuk membangun diganjari takut akan korupsi dalam segala bidang yang akan dipercayai kita.
Bertindak dalam artian bahwa, untuk memperhatikan pola berasrama disertai dengan perfustakaan di tiap-tiap asrama .Sehingga bagi pelajar,siswa dan mahasiswa se asal Dogiyai kini di mana berasrama, karena dari dasar itu ,ada progresif gudang untuk membangun kualitas pendidikan, bagi siapa dia yang sudi untuk belajar membaca disertai peraktek konsep,wawasan dia akan sendirinya terbentuk menjadi wawasan negera
Agar melalui dasar itu, akan sendirinya terbentuk kualitas pembangunan pendidikan Dogiyai, selaras dengan visi dan misi yang ada di Kab Dogiyai, yaitu:” Dogiyai di PadangCemerlang, atau “ Dogiyai Douu Enaa” dan juga akan memanjari dengan suatu binar rana kualitas pendidikan dari ketiduran kualitas pendidikannya. Sebab kemudian itu, sehingga Kab Dogiyai menjadi panutan terhadap Kabupaten-Kabupaten lain dan juga akan relevan dengan kabupaten-kabupaten yang pembangunan kualitas pendidikannya begitu progresif.
Namun sesungguhnya dari itu maka, akan tercipta rana pendidikan dan tentang itu buat banyak hati menjadi perasaan gembira ,seperti :” Hati Pemerintah Dogiyai, hati Masyarakat, hati Masyarakat Adat Dogiyai, hati Pelajar, Siswa, dan Mahasiswa Dogiyai, serta Tuan Tanah Dogiyai dan Alam Dogiyai menjadi euforia.” Oleh lantaranya pendidikan mulai era ini, berbicara kejujuran , bukan untuk kehibogrinan, maka terangkat dari kejujurannya pendidikan itu,untuk membangun pembangunan pendidikan, Sumber Daya Manusia (SDM), serta Indeks Pembangunan Manusia, (IPM), dan juga Sumber Daya Tenaga Kesehatan (SDTK), itulah solek dari pada wajah wahana pendidikan, Dogiyai akan menjadi begitu cemerlang dipandangnya. (Imbuhnya/yul edoks)
PENULIS ADALAH YULIANUS EDOWAI,MAHASISWA UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS HUKUM KAMPUS BARU PERUMNAS III,WAENA,
JAYAPURA-PAPUA
0 Komentar