seorang pemimpin handal adalah orang yang punya hikmat dari Tuhan.(gambar: dance kobepa.dok pribadi) |
1 Raja-Raja 4:21-34; Yohanes 8:1-11
“Maka datanglah orang dari segala bangsa
mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja
di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu” (1 Raja-Raja 4:34).
Hikmat. Apakah hikmat itu? Menurut berbagai
definisi hikmat adalah “kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dengan
benar “ (Webster). Tetapi bagaimanakah hikmat menurut Alkitab?
Hikmat yang benar menurut Alkitab dimulai dengan Allah. Amsal 1:7 berkata: “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Dalam bahasa Inggris dikatakan: “Fear of the Lord is the beginning of wisdom…..” Jadi dari sudut pandang
Alkitab, bila seseorang tidak mengenal Allah yang benar, orang itu
tidaklah berhikmat. Bagaimana seseorang memilih sesuatu dengan benar
jika orang itu belum mengenal Allah? Sebaliknya orang yang tidak
berhikmat disebutkan dengan “orang bodoh”.
Paulus mendukung pernyataan ini saat dia berkata, “Sebab
pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan
binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah
kekuatan Allah” (1 Korintus 1:18).
Dalam dunia ini ada beberapa hikmat:
• Hikmat dari dunia ini (1 Korintus 1:20; 3:19)
• Hikmat manusia (1 Korintus 2:5)
• Hikmat dari penguasa dunia (1 Korintus 2:6)
• Dan hikmat dari Allah tentunya
Manusia yang penuh dengan hikmat adalah Salomo. Itulah
yang diminta Salomo. Kalau Anda baca kalimat-kalimat hikmatnya di kitab
Amsal, Pengkhotbah, maupun Kidung Agung. Dan dalam hikmat yang
diungkapkannya itu semuanya mengarah kepada satu titik: memuliakan Allah
yang di surga. Dan hikmat dari Allah akan mendorong manusia untuk
semakin hidup dalam kebenaran. Dan itu dimulai dengan “takut akan Allah”
Hikmat juga kemampuan untuk bertindak tepat di saat
kritis. Salomo yang terjebak dalam situasi sulit saat 2 wanita
memperebutkan bayinya (1 Raja-raja 3:16-28), bertindak dengan tepat saat
itu. Begitu juga dengan Yesus yang dijebak dengan dihadapkan seorang
ketahuan berbuat zinah (Yohanes 8:1-11). Dengan hikmat Allah, Dia
bertindak dengan benar.
Renungan:
Kita membutuhkan
hikmat Allah senantiasa. Hikmat dari Allah ini harus terus berkembang
dalam hidup kita supaya dalam segala keadaan kita bertindak dengan
hikmat Allah. Dan dalam situasi sulit kita bisa bertindak dengan benar.
0 Komentar