aapandodei---Komunitas Mahasiswa kabupaten paniai (KOMAKAPA) Kota study sulawesis Utara menggelarnya diskusi terbuka, terkait Mengapa bisa terjadi Iri hati Nomor Satu di Wilayah Meuwodide, Diskusi Ini Berlangsung di Asrama Sekretariat KOMAKAPA Manado Pada (12/04/2017), di jalan batu kota lingkungan Satu di manado Sulawesi Utara.
Beberapa wilayah adat papua dikata orang mee adalah dulunya guru tapi satu hal ini yang kita tidak usah petik atau
copy paste iri Hati, beber Alowisius kedepa.
Masa-masa lalu Orang Mee terdepan sisi pendidikan, agama dan saat itu mereka mengajari beberapa dareah atau suku -suku yang tidak mengenal agama dan pendidikan tapi zaman sekarang tabolak-balik,pandangnya.
Mengapa orang mee zaman dahulunya seperti begitu tapi masa modern ini tak bisa memimpin di tingkat provinsi hanya karena Iri dan menjatuhkan Nomor satu.
Dalam Diskusi Ini Asal Mahasiswa Paniai Menilai Bahwa Iri hati Nomor Satu Di Papua Adalah Wilayah Meeuwodide “hal ini perlu roba sikap mahasiswa paniai”.
Orang Mee sementara terdiam bagian pengunungan tengah yakni kabupaten paniai, Dogiyai, dan Deiyai, pada sekarang ini banyak orang yang defensif untuk ingin merubah Dareah tapi takutnya iri hati itu, jelasnya.
Iri hati Karena Mereka malas Belajar, Mereka malas Kerja, dan akhirinya mereka bisa menjatuhkan seorang yang memiliki harta dan bahat atau orang yang kaya itu,tutur robi degei.
Peserta diskusi juga mencari jalan sulosi untuk mengatasi masalah iri yang terjadi di wilayah Meepago yakni Kabupaten paniai, nabire, dogiyai, deiayi, intan jaya dan timika yang terjadi.
Ketua KOMAKAPA Mikael Gobai Mengatakan bahwa diskusi seperti ini kita akan jalankan terus karena Pelajaraan Buat Kami dan itu juga membuka wawasan bagi pribadi ujurnya Mikael.
Merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain , maka mereka bisa iri hati meliah dari harta dia, tuturnya gobai saat diskusi berputar.
Posstyng : Admin aapandodei
0 Komentar