About Me

header ads

Mahasiswa Asal Kab.Nabire Se-Indonesia Menunggu Pembagian Dana Study Akhir dan Pemodokan

Ilustrasi (foto google)
Pemerintah Kabupaten Nabire melalui Kabag Kesejahteraan Sosial (KESRA), BAPPEDA, dan Kabag Umum Pada Bulan April 2016 lalu mengumpulkan berkas dan dan sekaligus mengdata Mahasiswa asal kabupaten Nabire setiap Kota Studi di Seluruh Indonesia.

Rombangan yang di Pimpin oleh Kabag Kesra Nabire Bapak. Lamek Danomira melakukan rapat dengan Mahasiswa asal kabupaten Nabire di sebuah warung mini yang terletak di Jln. Ahmad Yani, Sario Manado.

APBD Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Nabire menganggarkan Rp.10 M (Sepuluh Milyard rupiah) di Bidang Pendidikan khusus untuk beasiswa, menurut rencana Dana Pendidikan ini akan dibagikan pada bulan Mei 2016 mendatang, setelah menunggu Rekomendasi Bupati Nabire Bapak. Isaias Douw, S.sos, M.AP. tutur Kabag Kesra Nabire.

Dalam pertemuan ini banyak mahasiswa asal Kab. Nabire merasa malu dan mengeluh atas tindakan Pemda Nabire. Pada hal Kebijakan Gubernur Provinsi Papua Bapak. Lukas Enembe, S.IP. MH sudah memberikan dana Otsus sebesar 80% untuk kabupaten/kota dan 20% untuk provinsi.

Sebagaimana diatur dalam Pasal, 4 ayat (7), 34, 56, 57, 58, 59,dan 60 UU. Nomor. 21 tahun 2001 tentang Otonomi khusus Bagi Provinsi Papua Kemudian Pasal, 8 dan 11 Perdasus No. 25 tahun 2013 tentang Pembagian Penerimaan Dan Pengelolaan Keuangan Dana Otonomi Khusus.

Mengapa Mahasiswa Asal Kab. Nabire merasa malu dan mengeluh atas tindakan Pemda Nabire, ada beberapa hal:
1. Sampai saat ini Pemda Nabire belum merealisasi Kebijakan Gubernur Papua, sebagaimana di atur dalam Perdasus No. 25 tahun 2013
2. Mahasiswa Asal Kab. Nabire belum pernah menerima bantuan Pemerintah daerah (beasiswa maupun studi akhir)
3. Setiap Kota Studi di seluruh Indonesia belum ada Asrama dan atau kontrakan dari Pemerintah Kab. Nabire, kecuali di Jayapura.
4. Dari dulu sampai sekarang Mahasiswa asal kab. Nabire menyinap di asrama dan Kontrakan Kabupaten/kota lain dari Provinsi Papua maupun Papua Barat serta Kost – kosan, sehingga banyak Mahasiswa yang putus Kuliah Pulang Kampung.
5. Sampai hari ini mahasiswa mosi ketidakpercayaan kepada Pemda Nabire atas kebohongan public.

Oleh sebab itu Pemerintah daerah sebagai fasilitator dalam membangun sebuah daerah di setiap bidang, perlu membuka mata betapa pentingnya sumber daya manusia sebagai pembangun berkelanjutan yang akan disiapkan oleh pemerintah daerah sebagai asset Papua dan lebih khusus kabupaten Nabire. Tutur Koordinator Mahasiswa Asal kab. Nabire di Kota studi Sulawesi Utara.

Dilanjut lagi Koordinator Mahasiswa Asal Kab. Nabire di Kota Studi Provinsi Sulawesi Utara mempertanyakan kinerja Dewan Perwakilan RakyaT Daerah (DPRD) kab. Nabire lebih khusus komisi yang membidangi Pendidikan, dalam fungsi pengawasan  terhadap Pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD.

Diharapkan kepada Pemda Nabire tolong memperhatikan beberapa Alasan yang sudah kami sampaikan diatas, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) Papua terus meningkat sebagai asset yang di pakai secara berkelanjutan di daerah ini. Pungkas Koordinator Mahasiswa Asal Kab. Nabire di Kota Studi Provinsi Sulawesi Utara.  
Penulis : BP.PJS  IMAN (Markus  Makai)

Posting Komentar

0 Komentar