About Me

header ads

Demi Masa Depan, Musti Tentukan Dari Sekarang

Foto: Doc Jhon Gobai

Oleh: Yosafat Mai Muyapa


Penulis sengaja menuliskan topik yang mengatakan “Demi Masa Depan, Musti Tentukan Dari Sekarang” melalui pengetahuan, kemampuan maupun ketrampilan kreatif kita. Lagi pula, menentukan keberhasilan masa depan harus pekerja dari saat ini.

Karena, saat inilah kita sedang merasakan waktu yang ada. Sehingga, setiap orang perlu mempunya dedikasi tinggi untuk mengejar apa yang kita targetkan untuk meraih itu. Kita sangat berklaim bahwa pada prinsip atau radikalnya mau mencapai suatu sang harapan menjadi kenyataan. Maka, itukan membutuhkan waktu yang tepat untuk bertindak, “waktu” kita harus mengejar waktu bukan waktu mengejar kita untuk mengisi waktu bekerja. Ibaratnya, waktu adalah emas.

Dalam Perjuangan berbagai rentetang suka duka, sakit sehat dan tantangan yang selalu mengodai di lembaran hidup dan kehidupan manusia. Tetapi, Bagin siapa yang berteguh kokoh menahan tantangan dan berani mengambil resiko demi perjuangan. Maka, apa yang kita merasa susah pasti akan gampang itulah penulis memaknai riset perjuangan dan tentukan harapan masa depan dari sekarang.

Selama perjaugang berlangsung tidak ada sejarah yang segampang mengatakan bahwa bersenang-sengan dahulu lalu bersusah-susah kemudian hari. Musti yang luten mengatakan Bekerja dan bekerja dahulu dan memiknati kemudian hari. Jika anda akan meraih sebuah keberhasilan di masa mendatang maka anda harus memulai berjuang dari masa kini.

Sebab, masa lalu dan masa mendatang adalah waktu akan di batasi untuk berjuangan. Untuk itu, tidak asingkan oleh waktu di masa depan. Berarti, kita jangan mengasingkan waktu kosong dan kita jangan mengobarkan semua moment yang ada.

Tetapi, detik ini dimana anda berada sedang bernafas. Maka, disitu anda memiliki waktu tepat sehingga harus bergerak demi upayakan sesuatu agar masa depan memikmati sendiri.

Sebenarnya, adalah mengejarkan waktu bukan mengejarkan sesuatu yang liar akan menjadi jinakan bukan tetapi sementara waktu berjalan sambil mengerjakan sesuatu bersama waktu itu. Hidup ini jangan bermimpi bahwa mimpi akan kembali kenyataan dan suatu mitos akan menerapkan pada kehidupan masa depan ini.

Penulis identifikasi penulisan ini bahwa jangan manjah waktu selagi kita bisa bekerja dan berjuang. Dalam diri kita harus mengalirkan begitu banyak semangat lalu munculkan menyukai diri terhadap apa yang layak kita kerja. Sebab, kini masa muda adalah saat dimana bermiliyar-miliyar sel otak manusia berkembang.

Jikalau punya kemauan tinggi untuk mencoba. Maka, dini berfikir untuk menyukai, lalu mencoba apa yang kita harus coba tanpa dibebankan sesuatu apapun. Tetapi, kebanyakan orang selalu mengalami frustasi sebelum mencoba, hal itu otomatis mengatakan saya tidak mampu. Saran! Bukan tidak maupunya tapi belum serius maka harus serius lagi untuk mencoba agar benar-benar matang dan di kuasai.

Karena, biasanya selalu ia mengalami ambigu keraguan. Jelas toh, ini hanya sebuah hal sepele dalam perjuangan kita. Bukan berarti patah semangat undur diri. Tetapi, kembangkan bagaimana di perbaiki dalam keselahan. Dan ada motivator mengatakan belajar dari keselahan adalah memantapkan ketidakpengertian. Jangan sekali-kali anda berfikir bahwa saya tidak bisa dan saya tidak mampu.

Orang yang berfikir seperti itu adalah orang yang tidak mampu untuk berkembang dan menentukan pilihan hidup secara prasit bukan secara kemandirian sendiri. Penulis! Sebagai rekomendasi utama untuk mencoba dalam segala perjuangan yang kita juangkan lagi pula mencocokan jawaban mencoba adalah belajar bukan menafsirkan kepandaian kita. Namun, jangan takut salah.

Salah itu biasa bukan hal baru. Sehingga jangan bertolol lagi dalam kegagalan maupun keselahana tetapi mendasarkan radikal belajar itu inda bukan buruk. Maka, siprit belajar dan belajar ada hasilnya pasti menuai. Orang terhormat dia juga berangkat dari orang biasa. Orang pintar berangkat dari belajar. Itulah salah umpah.

Sebagai keprihatinan penulis lontarkan kepada kita bahwa jika kita tentukan masa depan yang kita nikmati dan merasakan bahwa pilih orang tepat yang layak membina dan menasehati munculkan menyukai dan kemauan tinggi untuk belajar.

Optimis dan dinamis dalam waktu dan tempat tertentu untuk belajar. Jangan takut salah dalam perjuangan dan belajar dari keselahan. Tinggalkan merasa takut, bosan, malu, dan takut kritik jika anda salah di hadapan orang lain. Kelebihan dan kekurang adalah pasti memilikinya dalam diri kita. (KM)

(Penulis adalah anak kaki abu yang selalu melintasi lembah-lembah, gunung-gunung tanah air leluhurku Papua) 

Posting Komentar

0 Komentar