About Me

header ads

SEBUAH TAWARIKH MENJADI CERITA UTAMA LINTAS DEMAPI -DOGIYAI “(BERTEMANI DENGAN KEKURANGAN)”



SEBUAH  TAWARIKH  MENJADI  CERITA  UTAMA  LINTAS DEMAPI -DOGIYAI
“(BERTEMANI DENGAN KEKURANGAN)”


Banyak diantara kita merasa takut melanjutkan impiannya karena malu dengan keadaan diri sendiri. Menyedihkan sekali bukan jika  kendali itu berasal dari diri kita sendiri.



Kita coba menengok  sebentar ke London -Inggris  di (luar negeri) atau  ke Jayapura Pusat Studi bagi Papua di Ibu Kota Provinsi Papua-Indonesia di (Dalam Negeri),yuk.  Di sana ada satu Band yang legenddaris  sepanjang masa.




Mseki band Lawas,the Beatles itu punta karisma tersendiri bahkan  hingga beberapa personelnya telah berpulang.  Kamu tahu ,ini nama sinar, Karisma.




Banyak masyarakat umum yang hobi menonton TV berpandangan lebih ketika melihat para artis sudi muncul dengan style yang berbeda-beda. Secara tidak langsung kita juga  akan berpandapat lain dengan tahu ,bagimana kehidupan glomor para artis  papan atas itu.




Rekan,mereka itu sama dengan kita.Hanya saja beda nasib dan mujur. Meraka kaya dan terkenal sedangkan kita…calon orang kaya dan terkenal. Impian yang sudah umum,kan. Tapi, siapa tahu kalau di balik keglamoran mereka tersimpan banyak rahasia menyedihkan yang tidak di ketahui orang banyak.




Seperti  pada  pembahasan awal kita,model-model yang cantik ternyata hanya di luarnya saja. Perjuangan berat meraka ternyata  tidak banyak yang tahu bahwa itu semua menyakitkan bagi mereka.




Nah,jika kita sering sekali memandang rendah posisi diri sendiri didepan orang lain yang lebih baik dari kita, bukannya akan terlihat lebih sopan dan menghargai orang lain. Tetapi kita malah akan semakin tenggelam  dengan diri kita yang jauhhhh tidak bisa menjangkau orang-orang hebat di lauar sana.




“ Jangan rendah dirimu untuk




mendapatkan sesuatu, tetapi




rendahkan haimu, untuk memberikan sesuatu.”




(Yuli.Bukihapai Edowai)

 




Tetaplah jadi diri sendiri,kawan. Tak perlu iri dengan kehebatan yang dimiliki oleh orang lain. Kita punya loh yang dimiliki banyak orang hebat di luar sana.




Pasalnya, kita tercipta sebagai manusia  dengan drajad yang sama di mata Tuhan.  Tidak ada pembeda banyak kadar  keimanan yang kita lakukan   saat hidup di dunia.




“ Jangan pernah Malu,Kawan.




Kamu itu, Cantik,…..




seperti gadis primadona,




Kamu itu Ganteng….




Seperti Pahlawan Tua Negara,heronya




Kamu itu Hebat.




Kamu itu Kuat.”




“ Dia yang mengeluh adalah dia




yang tak pernah bisa bersyukur,




Pada hal tanpa ia sadari,  Karunia dari




Tuhan telah ia nikmati setiap hari.”




(Musa Mudes Boma)




Barangkali kita ini selalu lupa Tuhan selalu peduli dengan kita. Tuhan itu adil,Kawan. Tidak pernah Tuhan mahkluknya hanya dengan keterbatasan saja.Pasti….ada cara lain yang bisa membuatnya untuk bertahan.




Nick Vujicik ,pasti sudah sangat familiar  dengan nama ini,kan.Beberapa waktu lalu Nick sudah pernah datang Ke Indonesia dari Londong-Inggris  untuk membagi kisah hidupnya yang penuh dengan perjuangan  dalam keterbatasan.




Hidup tanpa batasan ,katak Nick  namun pada kenyataannya  kalian bisa tahu sendiri. Tidak ada tangan maupun kaki yang sempurna. Hanya kepala dan badan bulat yang utuh . Sedikit cabang dibagian  lengan dan pinggang  sudah cukup memudahkannya  dalam bergerak.




Menggeliat dan terseok-seok ,itu kondisi dan suasananya.




Coba bayangkan, cari kita yang terluka saja rasanya itu sakitnya minta ampun.Naggak enak mau buat ngapa-ngappaian.Kaki keseleo,buat jalan masih butuh bantuan orang. Kesakitan sedikt udah nangis-nangis. Tapi itu bukan Nick yang sekarang.Ya, kalau kita seperti Nick kecil mungkin akan berbuat yang sama.




Bunuh diri? Nick pun pernah berpikir  untuk mengakhiri nyawanya  sendiri, kolega.




“ Dan saya ingin orang mengingat




Saya waktu mereka melalui masa




yang sukar.  Saya  ingin orang melihat




hidup saya sebagai tepah dari kasih Karunia Tuhan,”




(Nick Vujicic:Meraih Mimpi Itu Gampang, hlmn109:@2014)




Itu putus asa kawan,Ia berpikir pendek ,apa yang harus ia lakukan  dengan keadaan seperti itu. Hidup berketergantungan orang lain.Ia ingin ada orang yang penduli dengan dia,tapi….. Nick tadi takut.




Semakin ia mengingat tentang suasananya,semakin ia ragu untuk hidup.  Banyak yang menyemangatinya untuk tetap menjalani  kehidupan.  Semuanya akan baik-baik saja.




Hah? Coba Bagimana perasaan dengan semua kecacatan  fisik yang kamu miliki tiba-tiba dengan mudahnya orang lain mengatakannya kepadamu  semuanya akan baik-baik saja.




Memang orang lain tidak ikut  merasakan penderitaannya.  Bagi Nick tadi penulis sebutkan itu,Tuhan seperti tidak pernah menolongnya. Nick marah dengan Tuhan yang telah menciptakannya tidak seperti orang lain.Nick ,marah dengan Tuhannya sendiri.




Semakin kita terpengaruh dengan amarah ,kita tidak akan bisa apa-apa.




Lusiver sudah sangat senang dengan kegalahan kita  karena kekurangan yang ada. Kubur saja dalam-dalam ,lupakan kalau kamu tidak akan bisa apa-apa  tanpa dorongan dan bantuan orang lain.




Kawan, bagimana dengan hidup kita berdua sekarang ini?




Masih sudi berpikir pendek seperti Nick saat kecil atau menjadi seseorang yang penuh motivasi  hidup  untuk lebih baik di masa mendatang seperti Nick yang sekarang?




Kini Nick menjadi orang cacat yang dikagumi banyak orang karena usahanya membuka pola pikir manusia kalau orang cacat  tidak bisa berbuat apa-apa.




Ia sudah berkeliling ke sluruh penjuru dunia,membagi inspirasi hidup  untuk orang-orang yang terlahir  jauh lebih sempurna dari pada dia.




Kolega,Nick sudah jadi bukti nyata. Impian tidak memandang  batasan. Manusia bisa terus berusaha dalam keadaan apapun.




“ Saya mulai melihat ini




sebagai berkat, dan saya melihat
hidup saya bukan separuh kosong

melainkan setengah penuh.




Saya tidak tahu berapa penuh,




tetapi saya melihat kekuarangan




ini sebagai karunia”.




(Bukihapai Edowai Yulianus).




Kolega ku Musa Mudes  Boma, Yuk coba berteman dengan kekurangan. Tidak ada impian tanpa menunggu kekurioritasan datang  dengan sendirinya. Kita berdua adalah pejuang ,bukan pecundang. (*) 

By Writted: Yulianus Bukihapai Edowai




Posting Komentar

0 Komentar