AMALGAMASI PROSES PENGOLAHAN EMAS MENGGUNAKAN MERKURI
I.
PENGOLAHAN EMAS
Banyak
cara yang bisa dilakukan dalam pengolahan emas. Mulai dari cara sangat
tradisional dengan menggunakan dulang atau alat seperti kuali yang nantinya
akan diisikan tanah atau batuan yang berisikan logam emas lalu digoyang-goyang
sehingga nantinya logam emas akan tertinggal di dasar dulang. Proses ini
bergantung pada massa jenis logam tersebut. Cara ini biasanya mengolah emas
yang bersifat aluvial.
Selain
itu ada juga dengan menggunakan sluice box atau dompeng dalam istilah lokalnya.
Alat ini juga memanfaatkan massa jenis dari logam emas yang dicari. Alat ini
menyedot pasir dan bebatuan yang ada di dasar sungai lalu menngalirkannya pada
jalur yang telah di lengkapi dengan serat atau karpet. Sehingga nantinya
mineral emas yang dicari akan mengendap pada serat atau fiber tersebut.
Pada
pengolahan yang menggunakan zat kimia, memiliki beberapa tipe pengolahan,
yaitu dengan cara pencairan (liquid separation), amalgamasi, dan sianidasi.
Dalam makalah ini kita akan membahas pengolahan dengan Amalgamasi.
Amalgamasi
merupakan proses ekstraksi emas dengan cara mencampurkan bijih emas dengan
merkuri (Hg). Dalam proses ini akan terbantuk ikatan senyawa antara emas,
perak, dan merkuri itu sendiri yang biasa dikenal sebagai amalgam (Au – Hg).
Merkuri akan membentuk amalgam dengan logam lain selain besi dan platina.
Proses
ini biasanya dilakukan pada penambangan emas skala kecil atau tambang rakyat.
Teknik penambangan ini memanfaatkan putaran yang diberikan oleh drum. Sehingga,
batua maupun akan hancur dan merkuri akan mengikat senyawa emas yang terkandung
dalam batuan tersebut. Proses amalgamasi biasanya digunakan untuk pengekstraksi
emas dalam butiran kasar.
Dalam
penambangan ini tentunya didukung oleh penggunaan alat-alat. Pada proses
penambangan dibutuhkan peralatan sederhana seperti cangkul cangkul, sekop, pahat, linggis, palu, genset, ember, timba
(goelan) dan tali tambang, pompa air, blower, kayu penyangga, sepatu tambang,
helm tambang, dan perlengkapan lainnya. Namun, dalam pengolahan bijih emas
primer dibutuhkan beberapa peralatan penting, yaitu :
1.
Tabung amalgamasi (gelundung),
sebagai tempat menggerus batuan sekaligus berfungsi sebagai tempat amalgamasi.
2.
Kincir air atau 2. genset yang
berfungsi sebagai penggerak tabung amalgamasi.
3.
Batang besi baja/media giling/3. rod
sebagai alat penggerus batuan.
4.
Air merkuri yang berfungsi untuk
mengikat 4. emas.
5.
Kapur yang berfungsi untuk mengatur
pH agar 5. kondisi luluhan mempunyai pH 9-10.
6.
Air untuk mendapatkan persentasi
padatan yang 6. berkisar antara 30-60%.
7.
Dulang atau sejenisnya, sebagai
tempat untuk 7. memisahkan air merkuri yang telah mengikat emas perak
(amalgam) dengan sisa hasil pengolahan (tailing).
8.
Emposan yaitu alat untuk membakar
amalgam untuk mendapatkan paduan (alloy) emas perak (bullion).
Dengan
bahan dan tersebut, proses amalgamasi untuk memproses atau mengekstraksi emas
dapat dilakukan. Dalam proses ini dilakukan beberapa tahap untuk
mendapatkan paduan antara emas dan perak (bullion). Tahapan-tahapan pengolahan
tersebut adalah :
1.
Sebelum dilakukan amalgamasi
hendaknya dilakukan proses
kominusi dan konsentrasi gravitasi, agar mencapai derajat liberasi
yang baik sehingga permukaan emas tersingkap.
2.
Pada hasil konsentrat akhir yang
diperoleh ditambah merkuri ( amalgamasi ) dilakukan
selama + 1 jam
3.
Hasil dari proses ini berupa amalgam
basah ( pasta ) dan tailing. Amalgam basah kemudian ditampung di dalam suatu
tempat yang selanjutnya didulang untuk pemisahan merkuri dengan amalgam
4.
Terhadap amalgam yang diperoleh dari
kegiatan pendulangan kemudian dilakukan kegiatan pemerasan ( squeezing ) dengan
menggunakan kain parasut untuk memisahkan merkuri dari amalgam ( filtrasi ).
Merkuri yang diperoleh dapat dipakai untuk proses amalgamasi selanjutnya.
Jumlah merkuri yang tersisa dalam amalgan tergantung pada seberapa kuat
pemerasan yang dilakukan. Amalgam dengan pemerasan manual akan mengandung 60 –
70 % emas, dan amalgam yang disaring dengan alat sentrifugal dapat mengandung
emas sampai lebih dari 80 %.
5.
Retorting yaitu pembakaran amalgam
untuk menguapkan merkuri, sehingga yang tertinggal berupa alloy emas.
Namun,
proses yang dilakukan di atas memiliki resiko yang sangat besar. Limbah yang
dihasilkan sangat berbahaya baik untuk pekarja, maupun untuk alam kita. Maka
dalam penambangan ini harus di perhatikan beberapa unsur. Unsur tersebut antara
lain :
1.
Lokasi ekstraksi bijih harus
terpisah dari lokasi kegiatan penambangan.
2.
Dilakukan pada lokasi khusus baik
untuk amalgamasi untuk meminimalkan penyebab pencemar bahan berbahaya akibat
peresapan kedalam tanah, terbawa aliran air permukaan maupun gas yang terbawa
oleh angin.
3.
Dilengkapi dengan kolam pengendap
yang berfungsi baik untuk mengolah seluruh tailing hasil pengolahan sebelum
dialirkan ke perairan bebas.
4.
Lokasi pengolahan bijih dan kolam
pengendap diusahakan tidak berada pada daerah banjir.
5.
Hindari pengolahan dan pembuangan
tailing langsung ke sungai.
Dengan
memperhatikan aspek-aspek di atas, bencana atau dampak negatif dari proses
pengolahan emas dengan cara amalgamasi ini dapat berkurang. Sehingga, alam
tetap bisa memulihkan diri kembali karena kerusakan yang ditimbulkan tidak
terlalu parah.
Selain
itu, setelah proses penambangan selesai harus dilakukan tahapan reklamasi.
Proses ini merupakan proses pengembalian hutan atau alam yang rusak kembali
seperti semula. Proses ini biasanya dilakukan dengan cara penanaman hutan
kembali dengan memanfaatkan tanah humus atau tanah subur yang diangkat untuk
mendapatkan cadangan yang di tambang.
Proses
reklamasi diharapkan bisa membuat bekas tambang menjadi kembali subur. Hal ini
dikarenakan pada proses penambangan pasti akan merusak alam sekitar tambang
tersebut.
II.
DAMPAK NEGATIF MERKURI
Merkuri
(air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan
tersebar dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai
senyawa anorganik dan organik. Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan
normal berbentuk cairan berwarna abu-abu, tidak berbau dengan berat molekul
200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter, asam hidroklorida, hidrogen
bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik panas dan
lipid. Tidak tercampurkan dengan oksidator, halogen, bahan-bahan yang mudah
terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine.
Merkuri
dalam kadar rendah umumnya telah beracun bagi hewan, tumbuhan dan manusia.
Merkuri sangat berguna bagi pertumbuhan kebutuhan biologis. Namun dalam kadar
berlebihan akan bersifat racun. Sehingga pada saat ini alat-alat
kedokteran seperti termometer tidak menggunakan merkuri lagi.
Merkuri
sangat berbahaya karena sifat mengikatnya. Bila merkuri tercampur dengan
perairan laut, maka merkuri tersebut akan mengikat klor dan membentuk HgCl.
Selanjutnya HgCl dengan mudah akan masuk kedalam tubuh plankton dan akan
berpindah kebiota laut lain. Merkuri anorganik (HgCl) akan berubah menjadi
merkuri organik (metil merkuri) oleh peran mikroorganisme yang terjadi pada
sedimen dasar perairan. Merkuri dapat pula bersenyawa dengan karbon membentuk
senyawa organo-merkuri. Senyawa organo-merkuri yang paling umum adalah metil
merkuri yang dihasilkan oleh mikroorganisme
dalam air dan tanah. Mikroorganisme kemudian termakan oleh ikan sehingga konsentrasi
merkuri dalam ikan meningkat. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan
sangatlah tinggi. Sehingga merkuri yang terkandung dalam ikan tersebut akan
mudah berpindah ke tubuh manusia dan juga akan merusak pada manusia.
Oleh
karena itu limbah merkuri yang dihasilkan pada penambangan emas rakyat tidak
boleh langsung dibuang ke sungai. Limbah harus di endapkan terdahulu di kolam
pengendapan sehingga kadar Hg yang tinggi bisa berkurang.
Selain
itu kadar Hg dalam air sungai akan merusak biota hidup air di sungai. Merkuri
akan meracuni air yang dimasukinya, sehingga akan membunuh makhluk hidup yang
ada di dalamnya. Merkuri juga merubah kelas air yang ada di alam ini. Contohnya
saja air kelas satu yang biasanya digunakan untuk air minum masyarakat. Bila
disekitar air tersebut terdapat penambangan emas rakyat, maka secara otomatis
air yang ada disana akan tercemar. Air kelas satu yang memiliki kualitas bagus
akan dengan mudah berubah menjadi air kelas tiga bahkan empat yang tidak akan bisa
kembali ke setuasi awalnya.
Sangat
banyak kerugian yang diakibatkan merkuri tersebut. Tidak hanya pada alam saja,
tetapi juga berdampak kepada manusia. Banyak sekali penyakit pada manusia yang
disebabkan oleh merkuri tersebut. Diantaranya adalah :
1.
Toksisitas yaitu penyakit gangguan
sistem pencernaan dan sistem syaraf yang disebabkan kontak langsung dengan
merkuri. Biasanya penderita akan erasa tidak nyaman, kesakitan, bahkan
kematian.
2.
Akumulasi Hg dalam tubuh dapat
menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa
mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang
sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia,
disartria, ketulian, dan
akhirnya kematian.
3.
Wanita hamil yang terpapar alkil
merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan
kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
4.
Garam merkuri anorganik bisa
mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa saluran
pencernaan, merusak membran ginjal maupun membran filter glomerulus.
5.
Merkuri juga menyebabkan penyakit
kulit seperti gatal-gatal bahkan kanker kulit. Kanker kulit sangat sering
teradi saat ini. Hal ini di sebabkan karena beberapa merk kosmetik memakai
merkuri sebagai bahan baku pembuatan kosmetik tersebut. Biasanya, kosmetik yang
memakai bahan baku merkuri adalah pada pembuatan kosmetik pemutih kulit. Proses
pemutihan kulit dengan menggunakan merkuri memang relatif cepat. Namun, jika
pemakaian dihentikan atau pemakaian dalam jangka penjang akan menyababkan
kanker kulit.
Sangat
banyak dampak negatif yang diakibatkan merkuri tersebut. Penggunaan merkuri
pada penambangan emas tidak hanya merugikan kepada pekerja tambang tersebut,
namun juga berdampak kepada alam dan masyarakat sekitar penambanggan
2 Komentar
AMALGAMASI PROSES PENGOLAHAN EMAS MENGGUNAKAN MERKURI
BalasHapusCARA KEGUNAANYA AMALGAMASI PROSES PENGOLAHAN EMAS MENGGUNAKAN MERKURI
BalasHapus