AKU SAKIT MERANA
Daku Senyum tetapi dimisterikan Kesedihan didalamnya.
Oleh: Yulianus Bukihapai Edowai
Yulianus duduk tengok memikirkan bagi postur hidup dirinya sendiri,bahwa dia tidak disudi, digemari dan di sukai oleh banyak pihak kolega-koleganya dari negeri asalnya selama dia hidup disana. Namun hal itu terjadi atas saya,karena saya tidak corak,tampak,dan tidak punya kelebihan,serta tidak memiliki kemampuan yang andal,ulet,dan tangguh,tetapi hanya milik pribadiku, adalah manusia yang memiliki postur tubuh yang celek,hina dan ceredir dan tidak simpatisan dalam segala tampilanku kepada sesama kolega di sekitar saya.
Ciri-ciri dan krakteristik yang terdapat pada postur tubuh Aku adalah suatu identitas yang berciri khas dari kodrati yang tidak bisa dibantahkan oleh kuasa manusia siapapun di bumi pertiwi ini, hanya yang mempunyai berwenang tentang itu adalah Sang Pencipta yang ada di tempat termisteri.
Tetapi karena,dari segi itu, buat Aku menjadi sakit hati yang lebih membara parah,karena mereka telah dibenci Hitam Kulit, Rambut Kritingku,Pakaian Tata Busana Tradisionalku Koteka, dan Mogee, (jawat); Serta budaya Barapen dan Bakar Batu menurut ketentuan Adat isti adatku, dan lain-lain selain dari itu ada banyak hal,yang di anggap bodoh,apatis,dan tidak mampu berkapasitas terhadap segala aspek perspektif modern itu lah subuah anggapan utama yang selama ini menjadi sebuah senjata peluru amonisi yang menghancurkan jiwa-jiwa Kulit Hitam dan hati-hti serta benak-benak para corak Kriting Rambut ku,selama ini,kawan.
Dia menghina dan meludahi aku sebanyak demikian tersebut di atas tetapi dia kembali menghabiskan, Air Yordan menjadi Air Baptis Suci,Pohon-pohon Buah Anggur Negeriku menjadi makan utama bagi makhluk Hidup dan Pohon-pohon dedaunan Papua menjadi makan bagi Hewani. Sehingga itu tetapi,sudi untuk menghabiskan kekayaan ku dan memusnahkan budayaku,serta membenci corak dan identitas diriku,selama ini,kawan.
Aku Keluarga Papua sedang Sakit Merana, sebab itu ,keluarga merupakan unit soaial Malanesia yang kini bermukim dilandasi atas realita sosial manusia Poyang-moyang dahulu,yang di tetapkan,sehingga di tarik kembali pada keluarga bahwa di didalamnya ada Ayah,Ibu dan anak-anaknya termasuk anak angkat. Dari pada itu juga tak terlepasnya mengenai fungusi Keluarga. Kelaurga sebagai satuan sosial terkecil dan paling mendasar dalam kehidupan sosialnya memiliki,fungsi yaitu Fungsi penyaluran biologis,mempunyai fungsi ekonomi,mempunyai fungsi edukasi dan sosialisasi dan lain-lain.
Sobat,tempat tinggal Aku, Edowai pun adalah di tengah-tengah tetangga ,sebab tetangga disebut adalah orang-orang yang tinggal terdekat ,yaitu selain orang selain kulit hitam. Dan indicator tetangga adalah pada prinsipnya demi terpeliharanya hubungan baik dengan tetangga ,untuk saling menghormati, saling menghargai, serta memiliki solidaritas,bahkan hak kerabat.
Aku ,yulianus Nestapa hati dalam konteks komuniti adalah satuan sosial koteka adat yang dilandasi oleh unsur wilayah adat Mee Pago,di Tanah hitam di Pulau Papua. Ferdinand Tonies menyebutnya dengan istilah Geninschaft alias diharfiahkan kelompok manusia yang hidup bersama yang memandang manusia yang lain dalam keseluruhan kelompok.
Yulianus Edowai ,Aku Sakit Merana pada perspektif Suku Bangsa, sebab suku bangsa merupakan golongan sosial yang berbeda dengan golongan masyarakat yang lain, karena memiliki cirri yang paling mendasar dan umum ,sehubungan dengan asal-usul dan kebudayaannya,sehingga sepantasnya Aku Sakit Merana,Waupun Edowai adalah manusia adat Papua,kawan.
Pada hal,kebenaran dan hakekat dalam konteks suatu kelompok suku bangsa mengcakup, untuk kebersamaan dalam satu asal –usul,kebersamaan dalam religi dan kepercayaan,kebersamaan dalam cirri fisik bahkan kebersamaan dalam nilai kebudayaan, jiwa kebudayaan,(etos ) dan adat isti adat yang khas yang member corak kebudayaan suatu golongan sosial konteks suatu masyarakat.
Ditengah-tengah Bangsa Nonproto Papua sesungguhnya, Aku Yulianus Edowai ,kini menjadi Luka Sukma hati Yang Berat dan Sakit Merana yang begitu Parah , soal itu bukan karena aku miskin terhadap kekakayaan, Aku miskin terhadap Agama,aku miskin Terhadap Hukum, tetapi Aku sakit karena Miskin Rakyatku,Sukuku, Margaku, dan bangsa Melanesiaku, Kulit Hitam ku,dan Rambut Kritingku sudah dipunahkan dimusnakan oleh segeromboran musim manusia non proto Papua. Mereka datang mengobati Aku tetapi dibalik itu di bunuh aku,disiksa aku,dan dirampasi hak-hak koderatiku,kawan.
Sehingga dari akibat brutal nya itu, maka Tanah Papua Tanah Berkulit Hitam di Pulau Papua lama kelamaan akan menjadi bukan pulau Papua tetapu pulau berkulit Putih.
Kawan,Aku Sakit Merana kurun lebih 61 Tahun lamanya,tetapi sampai saat ini tidak ada orang yang datang menyembuhkan Aku Kilit Hitam Bangsa Melanesia yang kini bermukim di Pulau Emas di Unggas Cenderawasih di Tanah Papua.
Namun demikian itu,tetapi papasan puncak lidah Edowai di sini adalah,semuanya yang benar,semua yang mulia,semua yang sedap di dengar,semua yang adil,semua yang suci,semua yang disebut kebajaikan,dan patatut dipuji,pikirkanlah semuanya itu!,. Ya, berpikirlah sebelum datang ke tanah Papua,sebab tanah Papua adalah Zona penuh damai. Dan segala sumber flora yang ada di atas pangkuan bumi pertiwi Papua merupakan Pengobatan yang ampuh,ulet, khasyat yang tinggi,tetapi semua itu bukan milik Aku Orang Kulit Blakc Papua,Kawan.
The Writted By : Yulianus Edowai ,Mahasiswa Hukum Universitas Cenderawasih Jayapuara
0 Komentar