About Me

header ads

Perselisihan Antara Prinsip Manusia dan Allah

Foto: Dock Pribadi Maii Muyapa/KM

Oleh : Maii Muyapa


OPINI, KABARMAPEGAA.COM – Sebagai makluk ciptaan Tuhan yang menyebuat Manusia merupakan akar budi pekerti yang telah mendasar dalam dimana beraktivitas baik itu dalam alur berpikir, perasaan, tindakan, secara langsung dan tidak langsung adanya pengertian dan akar budi kita yang Diberi oleh Allah.

Dengan begitu berselisih prinsip manusia jauh berlainan prinsip Allah melalui gaya berpikir, perasaan, tindakan manusia, prinsip itu ada didalam kebiasaan manusia telah milikinya Sehingga sudut pandang manusia sering menjadi kontradiksi dan saling mengalahkan kepada sesama manusia. Tetapi kasih dan setia Allah adalah sumber hidup manusia.

Dalam keluargaan Sering terjadi tentu perselingkuh, bercemburu dan tidak saling menghormati satu sama lain pada sturuktural sebagai rumah tangganya. Berakibatnya muncul konflik dalam kekeluargaan. Dan biasanya hal ini terjadi bukan hanya di dalam tali family tetapi musti terjadi dimana-mana sekumpulan manusia disitu sering terjadinya konfrontansi akibatnya kegosipan dan lain halnya.

Dilihat bijak, hubungan sekumpulan orang dan individual adalah tujuan untuk mendapat saling menghargai diri lalu menghormati kepada sesama manusia. dan memaafkan diri apa bila salah pribadi lalu memaafkan perbuatan salah kepada sesama manusia. Bermulai dari kesalaan kepribadi maupun kelompok untuk menciptakan kehidupan harmonis yang berpujih dan damai. Itulah, prinsip ini menjadi sebuah jalan untuk hidup sehingga kehidupan kita diberkati oleh Prinsip Allah itu sendiri.

Jika iu, Tidak herang manusia berbuat salah...! sangat wajar. Karena Tuhan mengatakan “Setiap manusia yang hidup diatas permukaan bumi musti bahwa tidak berluput dari keselahan atau kesalahpahaman, sehingga musti terjadi konflik atau ulah dosa” jika mendengarkan peristiwa gembira. Tapi apa yang menjadi kesadaran terhadap perbuatannya. Na, hanya satu yaitu sadarkan diri dari perbuatannya. Lalu berikan meminta maaf kepada mereka yang diperbuatkan dosa dan kembali memperbaiki dalam tindakan yang di jebakan pada orangnya.

Selain itu, sangat cenderung dalam kehidupan manusia bahwa nilai manusia tidak dapat dipandang oleh manusia walaupun dia juga sebagai manusia. Ini merupakan prinsip manusia, moralitas yang ejekan terhadap manusia ke manusia lainnya. Sehingga munculnya membeda-bedakan kelas manusia atau latar belakangan manusia tersebut itu menjadi actor utama kebiasaan kita berkehidupan manusia di bumi ini.

Tetapi, bagimana kita sebagai umat Nasrami yang setia berpatut kepada kepercayaan dan keyakinan yang amat turuti kepada ajaran Firman Tuhan. Dan Ia mengatakan “Kepada siapa Tuhan meminta nasehat untuk mendapatkan pengertian, dan siapa yang mengajarkan Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya ia bertindak dengan pengertian” (Yesaya, 40.14) Kutipan ini, Saat Khotba oleh Pdt. Yosias Obaipa, S.Th. minggu, (14/05/2017) Pos PI Maranatha Kotaraja dalam. Jayapura, Papua.

Apakah qada perselisihan prinsip manusia dan Allah?

Prinsip Allah kepada ciptaan-Nya. Ia melihat kepada manusia tidak seseorang pun yang sempurna di atas permukaan bumi yang hidup namanya “Manusia” maka datanglah pada-Ku dan kuduskanlah dalam kemulian Tuhan. Sebab, dalam nama Tuhan Allah yang mampu menyelamatkan umat manusia dan mampu mengatasi segala perkara kehidupan manusia.

Tulisan ini menjadi berkat kita bersama, dan semua pihak yang membacanya amat penting untuk membedakan pengertian Allah dan pengertian manusia sehingga prinsip Allah lebih sempurna dari pada prinsip manusia yang kadang-kadang sesuai kebedaraan, situasi bumi. Oleh seba itu, bertumbuh diri dalam kasih Allah. Dan jadikan setiap keputusan aktivitas hidup manusia seperti prinsip Sang Allah penciptanya. Maka, ada sumber bekal bagi kita.

*) Penulis adalah anak muda Papua
 
Editor: Frans Pigai

Posting Komentar

0 Komentar