About Me

header ads

Jadilah Ramah-Mu


foto: Dock Maii Muyapa/KM
Oleh : Maiii Muyapa

Pada umumnya, manusia diciptakan oleh Tuhan Allah, hidup dan  kehidupan manusia berawal dan berakhir telah takdir oleh Pencipta-Nya sendiri. 

Sehingga, Manusia jangan anggap remehkan kebijaksanaan yang telah kita miliki. Karena, Tuhan berikan manusia “Akal Budi” lalu segala pengalaman menjadi (Pengetahuan) kita. 

Justru itu, Budi dan Pengetahuan manusia lahir untuk demi manusia dan manusia lahiruntuk manfaatkan semesta kekayaan alam dunia untuk mengelolah dan menikmati selagi hidup dan kehidupan manusia.

Manusia bukan lahir untuk membunuh manusia dan bukan juga niatnya merampas milik kekayaan  orang lain. Tetapi, cukuplah apa yang dimiliki itu lalu menjaga dan pulihkan dan kandangkan di sekitar kita.          

Agar turuti penjelasan Firman. Mengatakan “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. (Yabus 3:17)”

Memurnikan diri adalah langka pintas untuk kendalikan segala tindakan kejahatan duniawi. Tapi, jangan memurnikan diri dari tindakan kejahatan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Karena, dirinya mudah terjebak dan segera bercenderung hidup dari kemurnian itu.   

Damaikan hati sebelumitu jika kita mendamaikan situasi kekacauan dunia. Karena, agar upaya untuk mendamaikan situasi dapat mengatasinya.

Tak mungkin dapat terjerat hukum tilang dalam proses kehidupan berjalan  dari bentuk karma kita. Bila, kita optimis turuti pada Hukum, baik itu Hukum dogmatis, hukum adat, dan hukum pemerintah.  

Barang siapa hidup dalam tulut seperti ramah. Bagi dialah akan miliki jadi peramah dunia dan jalani hidup ke arah mulus dan penjuruh diri dan sesama. 

Penulis: Belajar Untuk Berkarya, (Mai Muyapa)

Posting Komentar

0 Komentar